Sabtu, 28 Juli 2012

Bahasa dan Perkembangannya di Indonesia

BAHASA 1. Istilah Bahasa Istilah adalah kata-kata yang mengandung pengertian yang tetap yang bersifat konvensional dalam bidang ilmu tertentu. Bahasa aadalah kata juga istilah. Jadi, kata adalah bentuk yang dapat terdiri dalam ujaran, sedangkan istilah adalah kata atau gabungan kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang ilmu tertentu. 2. Definisi Bahasa Dalam kamus bahasa Inggris The Advanced Learner’s Dictionary of Current English yang disusun oleh Hornby, Gatenby, dan Wakefiled (1961:699) dikatakan language is (i) human speech in general ‘ujaran manusia pada umumnya’; the expression of thoughts and feeling in words ’ekspresi pikiran dan perasaan dalam kata-kata’: (ii) the speech of a nation or race ‘ujaran bangsa atau ras‘; (iii) the manner of expression ‘cara berekspresi’; (iv) words, phrases, expression, etc, used by and among persons of a class or profession ‘kata-kata, frase-frase, ekspresi dan seterusnya yang di gunakan oleh dan di antara orang pada kelas atau profesi tertentu’, dan (v) a method of expression by symbols or gestures’ suatu metode ekspresi yang menggunakan lambang atau gerakan’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud; 1993: 77) dikatakan, “bahasa adalah (i)sistem lambang bunyi yang arbiter , yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama berinteraksi, dan mengidentifikasi diri; (ii) percakapan (perkataan) yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun “. 3. Hakikat Bahasa Saat orang berbicara yang terdengar dalah bunyi-bunyi. Bunyi-bunyi itulah yang disebut dengan bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara dan taat pada sistem bahasa tertentu. Bunyi-bunyi bahasa itu sebenarnya berwujud satu, tetapi dalam kenyataan dirangkaikan dalam bentuk kata,kelompok kata, kalimat dan wacana.Kalau diperhatikan bunyi-bunyi bahasa yang kita dengar itu terdapat kenyataan: (1) bunyi-bunyi itu bersifat suksesif, maksudnya bunyi-bunyi yang dilafalkan tersebut dalam wujud berturut-turut: (2) bunyi-bunyi itu dilafalkan; (3) bunyi yang dilafalkan tersebut berbentuk kata atau kelompok kata: (4) kata atau kelompok kata yang dilafalkan berwujud kelompok,maksudnya dilafalkan kelompok demi kelompok (5) kata,kelompok kata,dan kalimat yang dilafalkan mengandung makna atau pesan, dan (6) kadang-kadang ada unsur lain berupa jeda, melodi tekanan, atau panjang yang turut memperjelas maksud urutan bunyi dimaksud. Hakikat bahasa yang kedua, yakni bahasa bersifat individual. Kalimat, Ali,tolong ambil penghapus itu ! Kalimat ini berasal dari seseorang , dari individu dan untuk kepentingan individu tersebut. Hakikat bahasa yang terakhir, yakni bahasa sebagai alat komunikasi. Terhadap pernyataan ini, kita mesti hati-hati. Sebab,seekor anjing yang menyalak merupakan komunikasinya dengan tuannya, yang memberitahukan ada tamu yang datang. Demikian pula ayam, serangga berkomunikasi, baik sesama jenisnya maupun dengan manusia. Langit yang mendung, juga adalah komunikasi antara langit dengan manusia. Karena , bukankah dengan adanya langit yang mendung, manusia segera mempercepat kepergiaannya? Ya, ini benar, tetapi komunikasi yang terjadi pada manusia lebih luas dan kompleks. 4. Sifat Bahasa Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai sifat atau karakteristik tertentu.Hill (1958: 3-9) menyebutkan 5 sifat bahasa yang berwujud bunyi.Kelima sifat akan dijelaskan berikut ini. Pertama, bahasa merupakan seperangkat bunyi “a set of sounds”. Apa yang kita dengar dari pembicara adalah bunyi-bunyi, bunyi-bunyi bahasa yang bermakana.Bunyi-bunyi bahasa itu kita mengerti, oleh karena kita adalah pembicara, pemakai, atau kita mengerti bahasa yang digunakan. Kedua,hubungan antara bunyi dan objek bersifat arbiter, manasuka,dan tidak dapat diramalkan “arbitary and unpredictable”. Kita sulit menghubungkan antara bunyi kuda dan bendanya,benda yang disebut kuda,dan kita pun susah menjawab,mengapa orang Indonesia menyebut kuda adalah kuda bukan kudi atau kudo. Ketiga, bahasa itu sistematis “language is systematic”. Setiap bahasa mempunyai sistem, aturan, norma atau kaidah. Bahasa indonesia mempunyai sistem, bahasa Gorontalo mempunyai aturan, demikian pula dengan bahasa lain yang ada di dunia ini. Kalau sistem, aturan, norma atau kaidah itu dilanggar, pasti antara pembicara dan pendengar akan terjadi salah paham. Keempat, bahasa adalah seperangkat lambang “a set of symbols”. Perkataan lambang mengandung dualisme, artinya mengandung unsur yang satu menyarankan adanya unsur kedua. Unsur yang berupa bentuk “form” merupakan unsur yang pertama, sedangkan unsur kedua yakni, makna “meaning”. Kelima, bahasa yang bersifat sempurna ‘the fact that is complete’. Bahasa sebagai wahana komunikasi berfungsi secara sempurna dalam kehidupan manusia. Orang kadang-kadang tidak perlu berhadapan, dan pada situasi yang bagaimanapun bahasa menjalankan fungsinya secara sempurna. Kadang-kadang manusia menggunakan alat bantu, misalnya mimik atau lambaian tangan, atau menggunakan alat tertentu untuk menjelaskan apa yang dimaksud. 5. Bentuk Bahasa Agar bahan lisan itu dapat digunakanuntuk waktu yang dapat ditentukan, manusia mencari akal untuk mengabadikan bahasa lisan dalam bentuk yang dapat dilihat. Lahirlah sistem ejaan, yakni perubahan bahasa lisan kedalam bahasa tertulis. Bahasa tertulis ini menggunakan tanda yang secara konvesional disebut aksara, sistem tulisan. Selain kedua bentuk bahasa ini, untuk kepentingan terbatas dan khusus, ada pula bentuk bahasa yang disebut bahasa isyarat. Bahasa isyarat ini, ada yang bersifat mendunia, misalnya tanda-tanda lalu lintas. Diantara ketiga bentuk diatas ini, bahasa lisan yang utama, oleh karena bahasa lisan yang lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Isi Bahasa Pada umumnya bahasa yang kita gunakan berisi hal-hal yang disebutkan sebagai berikut: 1. Nama, kenyataan yang dapat dibagi, misalnya nama yang berhubungan dengan tubuh makhluk, nama tumbuh-tumbuhan dan nama yang berhubungan dengan alam. 2. Kegiatan, pekerjaan, misalny6a bertani, melompat. 3. Proses, misalnya terjadinya sesuatu atau perubahandari satu keadaan ke keadaaan tertentu. 4. Konsep-komsep, baik konsep yang berkaitan dengan kebudayaan, maupun konsep-konsep yang berhubungan dengan nilai. 5. Keyakinan, kepercayaan, misalnya doa yang kita lafalkan sementara atau sesudah salat. 6. Pikiran, kehendak dan perasaan manusia. Bahasa di dunia berkembang sedemikian rupa, ada yang sudah mati, misalnya bahasa latin dan sansekerta, dan ada bahasa yang masih berkembang, misalnya BI. 7. Jenis Bahasa Bahasa di dunia ini diperkirakan bejumlah 2000 buah, diantaranya 715 buah berada di Indonesia yang disebut bahasa daerah atau disebut juga bahasa nusantara (disingkat BN). Jenis bahasa dimaksud dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Bahasa alamiah, yakni bahasa manusia pada umumnya. 2. Bahasa asing, yakni bahsa milik bangsa lainyang dikuasai. 3. Bahasa baku, yakni bahasa standar yang menjadi acuan untuk pemakaian dalam berbagai keperluan. 4. Bahasa buatan, yakni bahasa yang direka dengan tujuan khusus untuk memperbaiki komunikasi internasional, atau bahsa yang sistem kode berupa lambang-lambang abstrak seperti yang digunakan dalam pemograman komputer. 5. Bahasa daerah, yakni bahasa yang lazim dipakai dalam satu daerah. 8. Proses Bahasa Pembicara dan pendengar yang sedang melakukan tindak fonasi berada dalam suatu proses, yakni disebut proses bahasa. Maksudnya bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara pembicaraan yang kemudian berproses dalam diri pendengar, sebenarnya berada dalam proses. Tahap-tahap proses yang terjadi pada pembicara dan pendengar disebutkan sebagai berikut: 1. Mebuat kode semantis. 2. Membuat kode gramatikal. 3. Membuat kode fonologis. 4. Perintah otak. 5. Gerakan alat ucap 6. Bunyi berupa getaran. 7. Perubahan gerakan pada telinga pendengar. 8. Getaran diteruskan ke otak. 9. Pemecahan kode fonologis 10. Pemecahan kode gramatikal 11. Pemecahan kode sistematis. Kalau ditelaah dalam-dalam, sebelum pembicara menyatakan isi hatinya, lebih dahulu terjadi proses reverbal. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA 1. Pengertian Yang dimaksud dengan istilah Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri yang serba Nusantara dan lingkungan dunia yang serba berubah, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan memperhatikan sejarah dan budaya serta dengan memanfaatkan kondisi dan konstelasi geografinya dalam upaya mewujudkan aspirasi bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasional. 2. Daerah Asal Bahasa Indonesia dan Bahsa di Indonesia Menurut pendapat Wilhelm von Humbolt terdapat unsur-unsur yang sama antara bahasa-bahasa di Indonesia dengan bahasa-bahasa yang terdapat di wilayah Polinesia. Oleh karena itu terdapat unsur yang sama, maka ada alasan untuk menggolongkan bahasa ini ke dalam satu rumpun bahasa yang disebutnya rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Jhon Crawfurd berpendapat: (1) orang Indonesia tidak berasal dari mana-mana, malahan merupakan penduduk yang menyebar ke mana-mana, (2) bahasa Jawa merupakan bahasa tertua dan merupakan bahasa induk bahasa-bahasa yang lain. Hasil penelitian diumumkanya melalui buku yang berjudul Asal Bangsa dan Bahasa Nusantara yang diterbitkan oleh PN (sekarang perum). Pendekatannya dari segi linguistikdengan metode perbandingan. Maksud utama Slametmuljana, yakni mengetahui sampai dimana jauhnya pengaruh bahasa di daratan Asia terhadap bahasa-bahasa di wilayah Austronesia sebelum kedatangan bangsa Hindu. Selain pandangan-pandangan yang telah disebutkan di atas, akhir-akhir ini perkembangan pendekatan baru, yakni pandangan yang didasarkan pada perhitungan leksikostatistik. Pandangan lain tentang tanah asal bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa di Indonesia dikemukakan oleh Gorys Keraf (1984). Keraf mengemukakan pendapat dengan landasan berikut ini: 1. Situasi geografis masa lampau. 2. Pertumbuhan dan penyebaran umat manusia. 3. Teori imigrasi dan perhitungan leksikostatistik. Berdasarkan 3 landasan di atas kalau hipotetis diterima, maka gerak imigrasi hanya terjadi ke Malagasi untuk yang ke barat, dan ke Mikronesia dan Polinesia untuk yang ke timur. 3. Perkembangan Awal Bahasa Indonesia 3.1 Wujud Bahas Melayu Berdasarkan penelitian Paleografi ternyata dokumen tertua yang memuat bahasa Melayu Kuna adalah prastasi yang ditemukan di desa Sujametra dekat pekalongan. Bahasa yang digunakan pada prastasi-prastasi ini tidak sama dengan bahasa Jawa Kuna sekalipun ada batu tertulis di Gandasuli, di daerah keduharah timur gunung Sundoro yang berangkat tahun 877 M. Simpulan yang dapat diambil, ialah bahasa Melayu selain mendapat pengaruh bahasa Sansekerta, juga mendapat pengaruh bahasa Arab. 3.2 Alasan Bahasa Melayu Menjadi dasar bahasa Indonesia Pertama, bahasa melayu telah lama dikenal dan digunakan sebagai bahasa perhubungan dan pergaulan di kepulauan Indonesia. Kedua, sistem bahasa Melayu sederhana. Ketiga, faktor psikologi, yang dimaksud faktor psikologi di sini yakni, kesadaran kelompok etnis yang terdapat di Indonesia untuk rela tidak memaksakan bahasa daerahnya sebagai bahasa dasar bahasa indonesia. Keempat, faktor kesanggupan bahasa Melayu sendiri. Bahasa Melayu terbuka menerima kosa kata dari bahasa serumpun maupun bahasa asing. Keempat faktor di atas telah menyebabkan bahasa Melayu menjadi dasar bahasa Indonesia. Bahasa Melayu tidak mengenal jumlah. Bahasa asing misalnya bahasa Inggris mengenal kategori ini. 4. Perkembangan Bahasa Menuju Indonesia Merdeka Tahun 1928 merupakan penggantian secara resmi nama bahasa persatuan kita, yakni bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. BI lahir sejak kebangkitan nasional tahun 1908, BI lahir tahun 1928 dari diikrarnya Sumpah Pemuda, 17 dan 18 Agustus 1945 yang antara lain memuat dasar yuridis pngukuhan BI sebagai bahasa negara. Majalah Pujangga Baru menjadikan BI bukan saja sebagai bahasa penghubung, tetapi lebih dri itu sebagai bahasa kebudayaan.Bahasa Indonesia telah menunaika fungsinya sebagi alat komunikasi , dan pada fase merebut kemerdeaan telah berfungsi sebagai alat politik. BI dikatakan sebagi bahasa persatuan dan bahasa kesatuan kitaIstlah bahasa persatuan mengacu ke sosial politik, karena BI telah berhasil mempersatukan bangsa Indonesia dan istilah bahasa kesatuan mengacu ke soal linguistik, yakni pengakuan bahwa Indonesia terdapat ragam bahasa daerah. 5. Perkembangan Mengisi Kemerdekaan BI telah mampu menjadi alat komunikasi antara sesama bangsa Indonesia dan telah mampu sebagai pengungkap pikiran ilmuwan dalam berbagai disiplin ilmu seperti yang tampak dalam berbagi pertemuan ilmiah.Di Indonesia antara BI dan bahasa daerah tidak ada masalah, kedua-duanya mendapatkan perlakuan yang sama, dan masyarakat penuturnya mengetahui, kapan bahasa daerah harus digunakan. thanks all for coming in my blog, moga bermanfaat ea...

inilah aku, dewi novita pido